Bagi para penggemar dan penikmat kopi mungkin tidak asing dengan dua jenis kopi ini yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Dimanapun berada si penikmat kopi selalu berhadapan dengan dua jenis kopi ini. Kopi arabika vs kopi robusta bersaing ketat dalam melayani lidah penggemarnya. Olahan tangan seseorangpun kadang-kadang berpengaruh terhadap cita rasa dua jenis kopi ini. Walaupun demikian dua jenis kopi ini memiliki ciri khas masing-masing.
Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea canephora. Tumbuh baik di ketinggian 400-700 m dpl, temperatur 21-24° C dengan bulan kering 3-4 bulan secara berturut-turut dan 3-4 kali hujan kiriman. Kualitas buah lebih rendah dari Arabika dan Liberika. Bagi pemula pada barisan barista, dua jenis kopi inilah yang mereka kenal dengan baik.
Kopi arabika vs kopi robusta ini merupakan andalan bagi penikmat kopi yang telah lamaberkecimpung di dalamnya. Tidak ada trik khusus dalam mengenal kopi arabika maupun kopi robusta. Namun yang akan kita kenal adalah cara memilih kopi yang terbaik. Dua jenis kopi ini memiliki karakteristik dasar yang sangat jelas.
Saat ini kita akan membahas tentang perbedaan kedua jenis kopi ini dan bagaimana cara mengolah kedua jenis kopi ini sehingga dihasilkan hasil olahan dengan kualitas terbaik. Tentunya bagi penikmat kopi arabika maupun kopi robusta bisa dengan puas menikmati kopi mereka. Kopi arabika versus kopi robusta, keduanya memiliki karakteristik yang sangat khas. Yang pertama adalah kopi arabika. Kopi ini memiliki aroma yang khas dan sedap. Kopi arabika ini juga memiliki rasa yang agak asam sehingga dijadikan kunci utama dalam menentukan pencampuran untuk kopi arabika ini.
Kandungan kafein dari kopi arabika ini ternyata masih di bawah kandungan kafein kopi robusta. Jika dihitung secara prosentase kandungan kafein kopi arabika ini kurang dari 50% dibandingkan dengan kopi robusta. Selain itu tanaman kopi arabika ini memiliki ketahanan biji lebih besar dari berbagai macam iklim. Namun perawatan tanaman lebih sulit karena tanaman ini rapuh atau tidak mudah bertahan hidup.
Kopi robusta berbeda jauh dengan kopi arabika walaupun secara wujud hampir sama. Tanaman kopi ini cenderung relative lebih mudah dalam bertahan hidup dengan berbagai macam iklim sehingga pada saat masa panen biji kopi robusta lebih banyak yang bisa dipanen. Kopi arabika vs kopi robusta, dari segi kandungan kafein lebih tinggi kopi robusta. Hal itu dapat dilihat dari segi rasa dan aromanya.
Kopi robusta aromanya lebih lembut namun rasanya lebih pahit dari kopi arabika. Rasa pahit inilah yang mempengaruhi kandungan kafeinnya. Warna dari biji robusta juga berpengaruh terhadap kualitas biji kopi. Semakin gelap warna biji kopi, semakin baik pula biji kopi tersebut untuk diolah.Kedua jenis kopi ini sangat berpengaruh terhadap selera para penikmat kopi. Bagi orang awam, kopi arabika sudah cukup baik untuk disuguhkan. Olahan kopi arabika lebih mudah didapat karena citarasa dengan aroma yang sangat khas.
Kopi arabika vs kopi robusta bagi sebagian penikmat kopi sangat menantang dengan kualitas kopi robusta. Bagi penggemar kopi maka kopi robusta menjadi pilihan yang utama.Dengan rasa yang sangat pahit dan cenderung sedikit asam, kopi ini memiliki karakteristik yang sangat kuat. Warna biji kopi robusta yang lebih gelap akan lebih mudah diolah menjadi minuman kopi yang berkualitas.
Comments
Post a Comment